Sabtu, 13 April 2013

Pembelajaran Kimia Dalam K13


Karakteristik  pembelajaran terkait  erat  dengan Standar  Kompetensi  Lulusan  dan  Standar  Isi.  Standar Kompetensi Lulusan memberikan kerangka  konseptual  tentang  sasaran  pembelajaran  yang  harus dicapai, dan Standar Isi memberikan kerangka konseptual tentang kegiatan belajar dan pembelajaran yang dikembangkan dari tingkat kompetensi dan ruang lingkup materi. 

Sesuai dengan Standar Kompetensi Lulusan, sasaran pembelajaran mencakup pengembangan domain sikap, pengetahuan, dan  keterampilan  yang  memiliki karakteristik berbeda untuk masing-masing mata pelajaran. Sikap diperoleh melalui aktivitas menerima, menjalankan,  menghargai,  menghayati,  dan  mengamalkan.  Pengetahuan diperoleh  melalui  aktivitas  mengingat, memahami, menerapkan, menganalisis, mengevaluasi, dan mencipta.  Keterampilan  diperoleh melalui aktivitas  mengamati,  menanya,  mencoba,  menalar,  menyaji,  dan mencipta. Pencapain kompetensi tersebut berkaitan erat dengan proses pembelajaran yang dilaksanakan. 

Oleh sebab itu, guru harus merencanakan pembelajaran sesuai tuntutan kurikulum dengan menggunakan pendekatan saintifik dan model pembelajaran yang mendorong kemampuan peserta didik untuk melakukan penyingkapan/penelitian, serta dapat menghasilkan karya kontekstual, baik individual  maupun  kelompok. Pendidik disarankan untuk menggunakan menggunakan model  pembelajaran  antara lain model inkuiri, discovery, problem, dan projek.

Prinsip pembelajaran  pada kurikulum 2013 menekankan perubahan paradigma: (1) peserta didik diberi tahu menjadi peserta didik mencari tahu; (2) guru sebagai satu-satunya sumber belajar menjadi belajar berbasis aneka sumber belajar; (3) pendekatan  tekstual  menjadi pendekatan  proses  sebagai  penguatan penggunaan pendekatan ilmiah; (4) pembelajaran  berbasis  konten  menjadi  pembelajaran  berbasis kompetensi; (5) pembelajaran parsial menjadi pembelajaran terpadu; (6) pembelajaran  yang  menekankan  jawaban  tunggal  menjadi pembelajaran dengan jawaban yang kebenarannya multi dimensi; (7) pembelajaran verbalisme menjadi keterampilan aplikatif; (8) peningkatan dan keseimbangan antara keterampilan  fisikal  (hardskills) dan keterampilan mental (softskills); (9) pembelajaran  yang  mengutamakan  pembudayaan dan pemberdayaan peserta didik sebagai pebelajar sepanjang hayat; (10) pembelajaran  yang  menerapkan  nilai-nilai  dengan  memberi keteladanan (ing  ngarso  sung  tulodo), membangun kemauan  (ing  madyo mangun  karso),  dan  mengembangkan  kreativitas  peserta  didik  dalam proses pembelajaran (tut wuri handayani); (11) pembelajaranyang  berlangsung  di  rumah,  di  sekolah,  dan  di masyarakat; (12) pembelajaran  yang menerapkan prinsip bahwa siapa saja adalah guru, siapa saja adalah peserta didik, dan di mana saja adalah kelas; (13) pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas pembelajaran; dan (14) pengakuan  atas perbedaan  individual dan  latar  belakang budaya peserta didik.